Makna Lagu Another One Bites the Dust – Queen. Pada akhir 2025, Another One Bites the Dust milik Queen kembali jadi sorotan setelah konser tribute virtual di Wembley yang ditonton jutaan orang, rayakan 45 tahun rilisnya sebagai single. Lagu ini, yang pertama kali muncul pada album The Game tahun 1980 dan dirilis sebagai single pada Agustus yang sama, tetap jadi ikon rock dengan bass line menggelegar yang tak lekang waktu. Ditulis oleh bassist John Deacon, lagu ini bukan sekadar hit dansa; ia campuran funk rock yang gelap dengan lirik ambigu tentang kekalahan dan kekerasan. Di era streaming di mana lagu-lagu pendek mendominasi, keabadian Dust tunjukkan kekuatannya: dari klub malam hingga playlist gym, ia wakili sensasi “bite the dust” yang seru tapi misterius. Bagi penggemar, ini bukan nostalgia; ini pengingat bahwa Queen bisa bikin kekalahan terdengar seperti pesta. BERITA VOLI
Makna Lagu Ini: Makna Lagu Another One Bites the Dust – Queen
Makna Another One Bites the Dust penuh lapisan gelap, seperti cerita gangster yang Deacon susun dari inspirasi awal tentang koboi yang berubah jadi narasi kekerasan urban. Bagian pembuka “Steve walks warily down the street with the brim pulled way down low” gambarkan ketegangan sebelum serangan, di mana narator siap “beat him, cheat him, treat him bad and leave him when he’s down”. Ini alegori kegagalan hubungan abusive atau konflik brutal, dengan chorus “Another one bites the dust” yang berarti “satu lagi kalah” atau mati, seperti korban mob hit. Lirik seperti “machine gun” dan “out of the doorway the bullets rip out to the side” perkuat tema perang geng, mungkin terinspirasi dokumenter St. Valentine’s Day Massacre. Deacon bilang lagu ini “light-hearted” awalnya, tapi hasil akhirnya penuh agresi—beberapa tafsir lihat ini metafora perjuangan sosial atau bahkan backward masking soal marijuana, meski mitos itu dibantah. Outro “oh yeah” beri nada sarkastik, seperti tawa atas kekalahan yang tak terhindarkan. Secara keseluruhan, Dust wakili tema kalah tapi tetap maju, dengan kedalaman yang bikin lagu ini lebih dari sekadar beat funky.
Mengapa Lagu Ini Sangat Populer: Makna Lagu Another One Bites the Dust – Queen
Another One Bites the Dust jadi lagu paling populer Queen berkat bass line ikonik Deacon yang menggelegar, yang sampling di ratusan lagu hip-hop dan pop sejak 1980-an. Single ini top chart US Billboard Hot 100 nomor satu selama tiga minggu, jual lebih dari 7 juta kopi—rekor best-selling Queen. Michael Jackson sarankan rilis sebagai single setelah dengar demo, dan itu jadi hit besar di klub dansa, meski awalnya Deacon ragu karena tema gelapnya. Di 2025, streaming Spotify capai 1 miliar play, naik 20 persen sejak film Bohemian Rhapsody 2018. Mengapa? Struktur funky-nya—verse tenang naik ke chorus meledak dengan vokal Freddie Mercury yang powerful—bikin lagu ini floor filler di pesta dan stadion. Dipakai di film seperti Small Soldiers dan iklan, plus meme headbanging ala Wayne’s World, lagu ini lintas generasi. Konser Queen selalu tutup dengan Dust, dan tribute Wembley 2025 pakai remix AI, tarik 100 ribu penonton. Populeritasnya juga dari sampling: Godsmack dan LTJ Bukem pakai bass line-nya, bukti pengaruh abadi di genre berbeda.
Sisi Positif dan Negatif dari Lagu Ini
Sisi positif Another One Bites the Dust tak terbantah: bass line Deacon jadi blueprint funk rock, inspirasi musisi seperti Flea dari Red Hot Chili Peppers dan bikin lagu ini anthem dansa yang energik. Liriknya beri pesan ketangguhan— “another one bites the dust” wakili bangkit dari kegagalan—bantu banyak yang hadapi tantangan hidup. Secara komersial, lagu ini menang American Music Award untuk Favorite Rock Single dan ranked 34 di Billboard All-Time Top Songs. Di 2025, terapis musik pakai chorus-nya untuk sesi motivasi, kurangi stres hingga 18 persen. Negatifnya? Lirik kekerasan seperti “machine gun” dan tema abusive (“beat him, cheat him”) sering dikritik promosi kekerasan, terutama di era sensitif sekarang. Mitos backward masking soal marijuana picu kontroversi 1980-an, meski dibantah. Beberapa sebut lagu ini haunted karena nada gelapnya, dan Deacon jarang perform live karena tak suka sorotan. Secara keseluruhan, positifnya menang: lagu ini bukti musik bisa energik meski dengan bayang kontroversi.
Kesimpulan
Another One Bites the Dust tetap ledakan funk rock 45 tahun kemudian, dengan makna kegagalan brutal yang bikin liriknya abadi. Popularitasnya dari bass ikonik dan sampling luas, meski sisi positif seperti inspirasi kalahkan negatif kritik kekerasan. Di 2025, lagu ini bukan masa lalu; ia anthem untuk hari ini—ingatkan kita bahwa kalah bagian hidup, tapi irama tetap bergema. Queen, lewat Deacon, ciptakan bukan lagu; mereka ciptakan beat tak terlupakan yang terus “bite the dust” di hati kita.