Makna Lagu Come Together – The Beatles

makna-lagu-come-together-the-beatles

Makna Lagu Come Together – The Beatles. Pada 17 Oktober 2025, saat Paul McCartney membuka leg Midwest dari tur Got Back-nya di U.S. Bank Stadium, Minneapolis, dengan penampilan energik “Come Together” yang membuka setlist Beatles, ribuan penggemar kembali terhanyut dalam pesan persatuan lagu ikonik itu. Konser malam itu, yang menarik 50 ribu penonton di tengah hujan deras, jadi momen langka di mana McCartney, usia 83 tahun, ceritakan anekdot tentang John Lennon di balik lagu ini sebelum memulai riff bass yang khas—memicu sorak meriah yang bergema seperti era Abbey Road. Dirilis sebagai single pada September 1969, “Come Together” bukan sekadar opener album terakhir Beatles; ia himne surreal tentang bersatu di tengah kekacauan, terjual jutaan kopi dan tetap relevan di tahun penuh polarisasi ini. Di tengah tur yang rayakan warisan band, lagu ini terasa seperti panggilan untuk rekonsiliasi—baik pribadi maupun global. Artikel ini kupas tiga lapisan maknanya, dari akar politiknya hingga daya tarik abadinya, mengapa satu lagu bisa satukan generasi. BERITA BOLA

Inspirasi Politik: Slogan Kampanye yang Jadi Mantra: Makna Lagu Come Together – The Beatles

“Come Together” lahir dari api politik akhir 1960-an, saat John Lennon terinspirasi Timothy Leary, psikedelik guru dan aktivis counterculture yang maju sebagai gubernur California melawan Ronald Reagan pada 1969. Leary, mantan psikolog Harvard yang populer dengan LSD, punya slogan kampanye “Come together, join the party”—sebuah seruan untuk persatuan melawan status quo. Lennon, yang saat itu bergulat dengan tekanan band dan pernikahannya, adaptasi frasa itu jadi “Come together, right now, over me,” sebuah twist pribadi yang ubah pidato politik jadi lagu pribadi. Ia tulis liriknya dalam seminggu, awalnya untuk kampanye Leary, tapi saat Leary kalah dan dipenjara, Lennon simpan ide itu untuk Abbey Road.

Rekaman dilakukan pada Juli 1969 di Abbey Road Studios, dengan Lennon di vokal serak dan bass sederhana yang ia mainkan sendiri—sebuah keputusan spontan karena Paul McCartney sedang libur. Di tur Got Back Minneapolis malam itu, McCartney ingatkan penonton tentang “kekacauan 1969” saat Lennon tulis lagu ini, bilang itu “cara John bilang dunia butuh bersatu, meski band kami sendiri lagi retak.” Inspirasi ini tunjukkan sisi aktivis Lennon: dari “Revolution” yang radikal, ke pesan inklusif yang ajak semua “join the party” tanpa kekerasan. Di era di mana kampanye sosial meledak via media sosial, akar politik lagu ini terasa seperti blueprint untuk gerakan modern—bukan perang, tapi pesta bersama.

Makna Lirik: Surrealisme yang Sembunyikan Referensi Band: Makna Lagu Come Together – The Beatles

Lirik “Come Together” penuh teka-teki surreal, dimulai dengan “Here come old flat-top, he come grooving up slowly,” yang Lennon klaim deskripsikan dirinya sendiri—rambut panjang dan gaya lambatnya. Setiap verse seolah potret satu member Beatles: “He got hair down to his knee” (Lennon lagi), “He bag production, he got walrus gumboot” (McCartney sebagai produser dan “I Am the Walrus”), “He roller-coaster, he got early warning” (George Harrison dengan filosofi spiritual), dan “He got monkey finger, he shoot Coca-Cola” (Ringo Starr dengan jari-jari lincah dan selera minumnya). Ini bukan narasi linier, tapi mozaik absurd yang Lennon sebut “obscurely around an old Chuck Berry song,” merujuk pengaruh “You Can’t Catch Me” yang picu sengketa hukum.

Di balik kode itu, makna inti adalah persatuan: “Come together, right now, over me” jadi undangan Lennon untuk dunia—dan bandnya—bersatu di atas kekuatannya sendiri, meski ia sadar “one and one and one is three.” Saat rekaman, tambahan efek suara seperti pisang Lennon dan harmoni vokal bikin lagu terasa seperti jam psychedelic. Di Minneapolis, McCartney ceritakan bagaimana Lennon “sembunyikan rahasia kami di lirik itu,” sambil tertawa ingat “flat-top” yang tak pernah Lennon punya. Maknanya luas: dari self-portrait band yang retak, ke seruan universal untuk abaikan perbedaan dan groove bersama. Di 2025, lirik surreal ini terasa seperti meme modern—singkat, misterius, tapi penuh lapisan untuk dipecah.

Dampak Budaya: Anthem Persatuan yang Abadi

“Come Together” tak hanya lagu; ia jembatan budaya yang hubungkan era hippie ke masa kini, dari nomor satu di chart AS hingga cover oleh Aerosmith dan artis rap. Sengketa dengan Chuck Berry selesai saat Lennon cover tiga lagu Berry di album solo 1975-nya, sebuah resolusi kreatif yang tambah legenda. Di 1969, lagu ini selamatkan Abbey Road dari kegagalan, jadi opener sempurna untuk album swansong yang jual 31 juta kopi. Di tur Got Back, McCartney mainkan di hampir setiap show, seperti di Denver Coors Field pada 11 Oktober, di mana penonton Gen Z dan boomer bernyanyi bareng, ciptakan momen lintas generasi di tengah polarisasi politik.

Di budaya pop, lagu ini muncul di film seperti Across the Universe dan acara TV, simbol solidaritas—bahkan di kampanye sosial 2025 untuk persatuan iklim, di mana frasa “come together” jadi hashtag viral. Lennon, yang tewas 1980, sebut lagu ini “sederhana tapi kuat,” dan di Minneapolis, McCartney dedikasikan untuk “semua yang butuh groove hari ini.” Dampaknya? Bukan cuma chart, tapi pengingat bahwa musik bisa satukan yang terpecah—dari band yang bubar ke dunia yang terbagi. Di era digital, di mana kolaborasi online meledak, “Come Together” ajarkan bahwa persatuan dimulai dari satu lirik absurd.

Kesimpulan

“Come Together” tetap jadi permata Beatles di 2025, dari slogan kampanye Leary yang lahir di api politik, lirik surreal yang sembunyikan potret band, hingga anthem budaya yang satukan penonton di tur Got Back. Saat McCartney tutup “right now, over me” di U.S. Bank Stadium, lagu ini ingatkan kita: dunia butuh groove bersama, meski retak. Di tahun penuh tantangan, pesan Lennon sederhana itu jadi obat—bukan revolusi berdarah, tapi pesta inklusif. Dengarkan ulang, dan rasakan bagaimana satu lagu bisa panggil kita “come together,” hari ini juga.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *